Review Novel Clara's Medal oleh Hernadi Tanzil (Blogger Buku Indonesia)

Novel setebal 474 halaman ini sangat menarik untuk disimak. Dengan kalimat –kalimat yang mengalir, enak dibaca sehingga memiliki rentang pembaca yang luas mulai dari pembaca remaja hingga dewasa melalui novel ini pembaca diajak meneropong bagaimana sebenarnya kehidupan para remaja berprestasi ini selama mereka berada dalam rumah asrama. Ke 16 peserta dengan latar belakang dan karakter yang berbeda-beda membuat kisah dalam novel ini menjadi seru, belum lagi ditambah Clara sebagai satu-satunya peserta wanita di rumah asrama yang membuat kisah kehidupan dalam asrama menjadi lebih hidup dengan sedikir nuansa romantisme remaja yang juga menghiasi novel ini.


Screenshot Clara's Medal di blog Buku yang Kubaca
Di novel ini saya rasa penulis berhasil menggambarkan kehidupan di asrama dengan begitu hidup dan apa adanya. Walau semua penghuni asrama adalah remaja-remaja jenius namun bukan berarti mereka baik-baik saja. Di novel ini akan tergambar bahwa mereka bukanlah manusia sempurna yang ‘pede’ karena kepintaran mereka, ada sisi-sisi gelap, ketakutan, dan kekonyolan-kekonyolan mereka yang terungkap dari keseharian mereka selama di asrama. Bahkan nanti akan terungkap bagaimana seorang yang selalu mendapat nilai terbaik dalam tes mingguan masih juga tidak percaya diri sehingga ia melakukan tindakan tidak terpuji untuk menjatuhkan temannya sendiri.


Novel ini juga mengisahkan akan arti persahabatan, persaingan, romantisme remaja, penaklukan diri, dan usaha untuk meraih mimpi dengan konsep Mestakung (Semesta Mendukung) ini menurut saya sangat penting untuk dibaca oleh para remaja kita karena memberikan inspirasi bahwa setiap orang mampu merealisasikan cita-citanya jika mau bekerja keras dan tekun. Jika hal ini dilakukan dengan terus menerus maka kita akan melihat semesta (segala sesuatu) akan membantu kita sampai apa yang kita cita-citakan akan berhasil.

Bagi para pendidik, dan pemerhati dunia pendidikan, novel ini menayadarkan kita bagaimana fisika yang mungkin selama ini dianggap sebagai pelajaran yang 'mengerikan' dan membosankan akan menjadi begitu menarik jika diajarkan dengan kreatif.

Bagi Indonesia yang kini kerap mengirimkan sejumlah peserta untuk mengikuti Olympiade Internasional di berbagai bidang dan telah berhasil memperoleh medali, novel ini mengingatkan kita bahwa medali bukanlah tujuan utama, kita tidak membantuk siswa-siswa berprestasi sekedar menjadi pengejar medali melainkan bagaiman kelak generasi muda kita dapat menjadi ilmuwan-ilmuwan kelas dunia yang memberikan sumbangsihnya pada kemajuan ilmu penghetahuan Indonesia dan dunia.

Hernadi Tanzil - Blogger Buku Indonesia

Review selengkapnya, silakan baca di Buku yang Kubaca

0 comments:

Post a Comment