Review "Cerita dari Olimpiade Fisika" (Republika, 11 Desember 2011)

Ilustrasi: Indonesia Meraih Emas di Olimpiade Fisika
Clara's Medal sebuah novel fiksi menceritakan kehidupan para siswa pilihan dari berbagai daerah yang berprestasi di bidang fisika. Mereka masuk karantina di bawah bendera Fisika untuk Siswa Indonesia (FUSI) yang dipersiapkan mengikuti olimpiade fisika di ajang internasional. Kehidupan di asrama, sepak terjang, persaingan antarsiswa, hingga suasana yang penuh warna menjelang hari H olimpiade menjadi tema-tema menarik dalam novel ini.

Menurut penulisnya, Feby Indirani, novel seru memang terinspirasi dari Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOR). Pendiri TOR Yohanes Surya memberi izin Feby mencuri gambaran dan cerita-cerita perjuangan TOR. Sedangkan, ceritanya merupakan pengalaman dari gabungan beberapa orang, tapi sisanya lebih banyak imajinasi dari penulis.



Sesuai dengan judulnya, tokoh utama di novel im adalah Clara Wibisono. Dia satu-satunya perempuan dari 16 siswa yang masuk asrama FUSI. Clara bersama Bagas mewakili dari DKI Jakarta. Sekilas tidak ada yang menyangka siswi SMA di Jakarta ini pintar fisika. Di raut wajahnya sedikit pun tidak ada guratan rumus-rumus fisika, demikian guyonan teman-temannya. Clara memang unik. Selaincerdas, gadis yang pintar balet Ini memilik wajah menarik. Dan, teman-temannya menganggap mirip Cinta Laura. Gayanya tidak jauh beda dengan ABG yang ada di Ibu Kota; ceria, suka ngakak, senangjalarvjalan, dan suka meng-gosip bersama teman-temannya membahas cowok kecengannya.

Novel ini diawali cerita kedatangan anggota polisi ke asrama FUSI di pagi hari. Tamu tidak diundang ini mengejutkan beberapa siswa yang kebetulan bangun pagi. Aparat keamanan mencari Bagas yang tidak lain peserta olimpiade fisika. Polisi menuduh Bagas telah melakukan tindakan kriminal dan harus segera diperiksa. Bagas yang dipaksa bangun digiring dari kamarnya ke kantor polisi.

Clara dan penghuni asrama penasaran. Mereka tidak percaya Bagas telah melakukan kejahatan. Selama ini, Bagas dikenal anak yang cerdas, mandiri, tapi sulit bergaul. Dari 16 peserta, 12 nama akan dikirim ke ajang olimpiade fisika internasional. Nama Bagas dipastikan lolos dari seleksi. Tapi, sejak berurusan dengan polda, masih adakah peluang itu?

Gara-gara kenalan Bagas itu pula, nama FUSI ikut terseret. Beberapa perusahaan pemben donasi merasa gerah dengan pemberitaan di media. Mereka ada yang menarik kembali donasinya. Padahal, anggaran dari pemerintahuntuk mencetak para peraih olimpiade fisika ini sudah sangat minim. Hal ini membuat pelik FUSI.
Pada novel kaya inspirasi ini diceritakan pula berbagai persaingan yang dilakukan para tim. Ada yang gigih belajar hingga larut malam dan sampai kurang tidur. Tapi, ada juga yang melakukan persaingan dengan cara-cara tidak terpuji. Novel setebal lebih dari 400 halaman ini dikemas dengan konflik yang menarik dan membuat penasaran pembaca.

susie evidia y. ed subroto
Dikutip dari: Harian Republika, 11 Desember 2011

0 comments:

Post a Comment