Giveaway Clara: I Can (not) Hear

Siapa yang mau buku ini? Plus tanda tangan khusus dari penulisnya?

I Can (not) Hear



Menurut kak Feby Indirani, penulis buku ini juga novel "Clara's Medal" di blognya:

Ini adalah kisah nyata tentang pengalaman seorang Ibu yang memiliki putri dengan gangguan pendengaran berat. Saya membantu menuliskan perjuangan San C Wirakusuma membesarkan dan mengajari Gwendolyne sampai bisa mendengarkan dan berbicara seperti anak normal. Buku ini sempat tampil di acara Kick Andy – Metro TV pada Oktober 2009. I can (not) Hear meraih Anugerah Pembaca Indonesia 2010 yang diselenggarakan GoodReads Indonesia untuk kategori non fiksi.
Setelah mengerjakan buku ini, saya baru tersadar bahwa selama ini saya kerap abai tentang isu anak-anak dengan gangguan pendengaran maupun kebutuhan khusus lainnya. Padahal sedikitnya 5000 anak Indonesia terlahir tuna rungu setiap tahunnya. Saat ini Gwen tumbuh menjadi anak cerdas, percaya diri dan luar biasa. Jika satu waktu bertemu dengannya, Anda tak akan menyangka bahwa ia terlahir tuna rungu!


Interviewnya juga ada lho! Silakan simak video ini:

Bagian 1:


Bagian 2:

Giveawaynya asyik kan?

Clara akan memilih 1 pemenang untuk mendapatkan karya dari kakak Feby Indirani.

Untuk memenangkan buku ini, silakan meninggalkan komentar/pertanyaan untuk kak Feby Indirani. Jangan lupa tulis alamat email dan nama follower, add GFC (Google Friend Connect) juga ya, di kolom komentar.

Tidak ada alamat email dan nama follower, maka entry dianggap tidak valid. Giveaway dimulai tanggal 1 - 8 Mei 2012 (ditutup tengah malam). Pemenang akan diumumkan tanggal 9 Mei 2012.

Catatan: yang boleh ikut giveaway ini, hanya untuk follower yang berdomisili di Indonesia.

23 comments:

Tezar said...

Harapannya apa kak Feby, dengan buku ini, buat pembaca di Indonesia?
email: tezarariyulianto@gmail.com
Follower: Tezar Ari Yulianto

Kubikel Romance said...

Apa yang paling susah ketika membuat buku ini? Dan apa alasan utama kakak menulis buku ini?

zhuelhiez@yahoo.co.id
Peri Hutan

Anonymous said...

penasaran dengan bukunya.. ^^,

hepiending5@yahoo.co.id

budi_dayun

Unknown said...

Apa yang menyentuh hati kak Feby sehingga memutuskan untuk menulis tentang Gwen?

alwayzzcitra@yahoo.co.id

Yayun Riwinasti said...

Pasti buku yang mengisnpirasi nih...:)

Kak Febi, bagaimana cerita awalnya kok sampai bisa menulis kisah ini ?

thx..

y_riwinasti@yahoo.com

yayun riwinasti

Made Melani said...

Bagian tersulit apa yang Kak Feby alami saat menuangkan kisah hidup ini ke dalam buku? Bagian apa juga yang secara pribadi sangat menyentuh Kak Feby?

Setelah buku ini, apakah ada rencana untuk menulis buku inspiratif sejenis, mungkin tentang kondisi anak atau sesama yang berkebutuhan khusus lainnya?

Buku yg sangat inspiratif, dan sepertinya ditulis dengan bahasa yang sangat mengalir. Demikian juga dengan wawancara di Kompas Pagi di atas, sangat menarik untuk disimak. Sukses terus untuk Kak Feby!

Follower: mademelani
Email: made_melani@yahoo.com

- Stephanie - said...

Jujur, aku sangat tertarik dengan buku kak Feby yg mengisahkan kisah inspiratif perjuangan seorang anak tuna rungu. Membaca sinopsisnya, membuat teringat observasi yg aku dan teman2ku lakukan beberapa waktu yg lalu di salah satu SLB-B PTN di daerah domisiliku, yg berisi anak bisu-tuli mulai dari tingkat TK sampai SMA. Aku terenyuh melihat mereka yg dengan percaya diri dan semangatnya memperkenalkan diri mereka. Mereka sama sekali terlihat tidak malu walaupun mereka tahu kami berbeda dengan mereka. Namun, perbedaan tsb tidak menjadi halangan bagi kami dan mereka utk saling berkomunikasi. Benar kata kak Feby, kita tidak bisa menutup mata dan telinga, menghindar dari kenyataan bahwa banyak anak di Indonesia lahir dengan cacat tuna rungu (cacat bawaan). Zaman sekarang, banyak hal yg bisa dilakukan utk mendeteksi ketunaan begitu lahir, shg ketunaan akan semakin cepat dideteksi dan treatment pun akan semakin dini dilakukan.

Walaupun tergolong hal kecil, namun kisah inspiratif yg telah Kak Feby tuliskan ini sangat cukup menunjukkan betapa pedulinya kakak thp saudara2 kita yg mengalami ketunaan. Yg ingin aku tanyakan, secara pribadi, hal apa yg membuat hati Kak Feby tersentuh utk mengisahkan kisah inspiratif ini?

Sukses terus ya Kak Feby!! Aku tunggu kisah2 inspiratif lainnya karya kakak! Trims :)

Follower : - Stephanie -
Email : stephanie_apriliana@yahoo.co.id

Agustini said...

Sepertinya buku yang bagus dan inspiratif dilihat dari temanya. Jadi penasaran sama buku ini.

Apa pengalaman berharga yang didapatkan selama menulis buku ini?

Thanks.
Semoga tidak berhenti menulis buku yang inspiratif. :)

Tini-chan
Agustini906[at]gmail[dot]com

Wenny Widy said...

Akan menjadi buku yang sangat inspiratif. Akan sangan sengang bila mendapatkan buku ini ^^

Apa saja yang telah anda dapatkan setelah menulis buku ini? Apakah anda mendapat pelajaran yang sangat berharga dari buku ini? Ataukah ada hal lain yang anda dapatkan?

Wennyyy
whenkneesstory[at]ymail[dot]com

Feby Indirani said...

Hai Tezar,
harapanku menulis I can (not) Hear adalah semua yang membaca menjadi lebih bersyukur lagi dengan semua yang sudah dimiliki, lebih peka kepada hal-hal yang terjadi di sekitar kita, dan lebih banyak lagi memberi.. terimakasih ya pertanyaannya :)

Feby Indirani said...

dear Peri Hutan,
terimakasih ya sudah mampir kemari :)
yang paling sulit dalam menulis buku ini adalah merekonstruksi ingatan sang Ibu, sebab buku dimulai sejak Gwen, putrinya masih dalam kandungan,kenangan sekitar 10-11 tahun lampau saat buku akan ditulis. Bagaimana saya berusaha menggali dan merekonstruksi peristiwa itu, dan memosisikan diri seolah saya yang mengalami karena sudut pandangnya adalah sudut pandang sang ibu.
Alasan utama menulis buku ini: pertama dengar ada anak tuna rungu yang akhirnya bisa berbicara seperti anak normal, saya kagum dan ingin mengetahui prosesnya. Jadi saya ingin bisa menceritakan hal itu dan membagikannya kepada orang banyak :)

Feby Indirani said...

dear Budi_dayun a.k.a nyamuks
asikk ada yang penasaraan :D
semoga bisa segera baca I can (not) hear dengan satu atau lain cara yaa :)

Feby Indirani said...

dear Citra,
terimakasih untuk pertanyaannya,
bagi orang yang terlahir dengan pendengaran yang baik, berkah ini kadang diterima begitu saja (take for granted).. tapi bagi sebagian orang mendengar adalah sesuatu yang begitu besar dan bahkan tak terjangkau. Bisa dibayangkan, betapa sepi dunia ini tanpa pendengaran..kita tak bisa mendengar suara hujan, kicau burung, beragam nada yang indah, suara orang-orang tercinta.. Jadi yang membuat saya tersentuh adalah keadaan teman2 yang memiliki kebutuhan khusus dengan pendengarannya,dan berharap apa yang saya lakukan bisa menjadi kontribusi walaupun kecil

Feby Indirani said...

Dear Yayun Riwinasti,
mudah-mudahan menginspirasi ya seperti doamu :)
awalnya adalah aku dikontak penerbit dan ditawari apakah berminat menulis tentang kisah ini. Sejak awal mendengar ceritanya aku tertarik, makanya aku bersemangat mengerjakannya :)

Feby Indirani said...

dear Made Melani,
terimakasih ya pertanyaanmu..
bagian yang menyentuh banyak sekali,tapi salah satunya adalah ketika ibunya Gwen pertama kali mengetahui anaknya tuna rungu, juga membayangkan betapa sulitnya bagi Gwen dan ibunya untuk bisa melafalkan satu kata saja dengan sempurna.
Kemungkinan untuk menulis kisah serupa selalu ada. Atau kamu berminat juga? yuk kita bisa ngobrol2 :)

Feby Indirani said...

dear Stephanie_Apriliana,
terimakasih banyak untuk berbagi cerita ya..kisahmu bikin aku terharu membayangkan teman2 yang kamu ceritakan, sekaligus bangga sama mereka. Mereka berani tampil menjadi diri mereka sendiri dengan segala yang ada pada mereka, aku sangat salut.
Secara pribadi, aku selalu tersentuh dengan kisah-kisah teman-teman yang berkebutuhan khusus. Dunia kerap memperlakukan teman2 ini tidak adil, menyebut 'cacat', padahal Tuhan sebetulnya memberkahi teman2 ini dengan different ability. Karenanya istilah difabel sekarang lebih banyak disosialisasikan.. istilah yang lebih respek ketimbang cacat atau ketunaan.
terimakasih sudah mampir :)

Feby Indirani said...

dear Tini,
terimakasih ya, semoga rasa penasaranmu terhadap I can (not) hear dapat terjawab dengan satu atau lain cara :)
Pengalaman yang berharga banyak sekali..bisa belajar banyak dari Gwen dan Mama Papanya, belajar juga bagaimana menulis memoar /kisah nyata dengan gaya tulis novel, mendapat surat dari pembaca yang merasa mendapatkan hal yang berharga dari buku ini, termasuk ketika I can (not) hear mendapatkan Anugerah Pembaca Indonesia 2010..artinya kan buku ini diterima oleh pembaca ..Thanks Tini :)

Feby Indirani said...

dear Wennyyy,
setiap menyelesaikan suatu buku, pasti banyak sekali pengalaman, pembelajaran dan berkah yang saya terima. Untuk I can (not) Hear, salah satu hal yang paling berharga adalah setiap kali ada pembaca yang bilang ke saya bahwa membaca kisah ini membuat mereka terinspirasi dan menjadi lebih bersyukur lagi..
terimakasih ya sudah mampir :)

Maya Floria Yasmin said...

GFC : maya floria
email : mayafloriay at yahoo dot com

aku baru aja mau mulai baca bukunya ka feby yg clara's medal :)

si bugot said...

GFC : Si Bugot
email : gea.harovansi@yahoo.co.id

wah, berarti buku ini terbit sebelum clara's medal ya mbak. Mh, saya suka sekali nih genre buku yang ngambil kisah dari memoar seseorang gini. Yang memoar biasa saja saya suka, apalagi kalau dibuat dalam versii novel. Inspiratis sekali, meski kadang-kadang ada penulis yang typo juga sih ngegambarin kesedihan si tokoh. TApi karena aku udah baca Clara's Medal, aku yakin deh buku ini pasti menampilkan motivasi dan drama dalam porsi yang pas (seperti clara's medal) jadi pengen baca ^_^

Ratri Sekar~ said...

waa keren :O

sukses aja deh buat kak febry :) em kalo bisa di indonesia di populerkan lagi buku semacam ini x) soalnya kebanyakan buku kayak gini biasanya translate dari luar negri._. yang dari penulis indonesia langsung biasanya kurang populer :/ sukses aja deh xD pengen banget baca, semoga menang._.

GFC name : Ratri Sekar : )
email : ratri.sekar@yahoo.com

GI_kirin said...

Langsung ke pertanyaan aja ya
Seberapa sulit mengumpulkan data dan fakta riset dalam penulisan buku ini? Mengingat buku ini saya pikir lebih berdasar ingatan pelaku. Apakah ada sumber lain yang menguatkan perjuangan pelaku dalam membesarkan Gwen?
Saya belum baca bukunya, tapi saya rasa sangat menarik, mengingat kita cenderung cuek dengan orang yang memiliki keterbatasan. Perlu sosialisasi yang kuat untuk mengubah pemikiran orang yang sering mengkastakan manusia berdasar keterbatasannya.

Follower: GI_kirin
email: adityapriasmara@gmail.com

Unknown said...

Selamat untuk Tini-chan. Tolong cek email ya dari kami.

Tanam Ide Kreasi

Post a Comment